Kegunanaan mikroba: bakteri, fungi (jamur) dalam produksi makanan fermentasi, peternakan dan perikanan moderen.
Rabu, 01 April 2015
Mikroba Fermentasi Pembuatan Tempe
konsul 082184913330
Mikroba Pembuatan Tempe
Pada dasarnya prinsip pembuatan tempe hanyalah menumbuhkan spora yang mana spora tersebut mempunyai kemampuan untuk membuat benang hifa. Spora yang biasa digunakan adalah Rhizopus sp. Benang hifa yang dibuat oleh Rhizopus sp tersebut akan terkait dari kedelai satu dengan yang lain.
Selama dalam masa pertumbuhan, rhizopus sp akan menguraikan kandungan yang terdapat dalam tempe seperti misalnya protein dan nutrisi untuk tubuh agar mudah dicerna. Untuk lebih jelasnya berikut langkah lngkah pembuatan tempe secara mendetail.
1. Pencucian kedelai
Proses pencucian kedelai ini bertujuan untuk membersihkan kedelai. Selain dicuci kedelai juga direndam. Perendaman ini untuk menyeleksi kotora n kerikil dan juga kedelai yang rusak atau tidak layak.biasanya kedelai yang rusak akan mengambang. Setelah itu bilas hingga kedelai benar-benar bersih.
Proses pencucian ini merupakan bagian yang cukup penting karena jika kedelai tidak bersih maka tempe yang dihasilkan tidak tahan lama.
2. Perebusan
Langkah selanjutnya adalah perebusan kedelai yang sudah kita cuci bersih. Perebusan kedelai menggunakan panci, jika untuk skala besar bisa menggunakan panci besar atau drum .
Air yang digunakan untuk merebus kedelai ini usahakan menggunakan air sumur atau air mineral, bukan air PDAM. Karena air PDAM seringkali mengendung kaporit. Kandungan kaporit yang terkandung dalam air bisa menghambat proses permentsi. Rebus kedelai hingga matang atau empuk biasanya memkan waktu 3-4 jam.
3. Pemisahan Kulit Kedelai/Penggilasan
Stelah direbus hingga matang kedelai diangkat dan didinginkan.kemudin rendam dalam air bersih selama 6 -12 jam untuk memudahkan pengelupasan kulit kedelai. Pengelupasan kulit kedelai ini bisa dengan cara diremas remas dengan tangan atau untuk sekala besar biasanya diinjak injak dengan kaki didalam keranjang bambu supaya kulit terkelupas dan kedelai terpecah. Kemudian cuci dengan ari mengalir supaya kulit dan bijinya terpisah
4. Perebusan kembali
Proses yang selanjutnya yaitu kedelai yang sudahtak berkulit dan terpecah direbus kembali untuk menghilangkan bau, kotoran dan bakteri yang mungkin masuk selama proses pemisahan kulit atau penggilasan agar proses permentasi berjalan baik. Perebusan kedua ini tidak perlu cukup lama cukup hingga air mendidih karena pada dasarnya kedelai sudah matang pada perebusan pertama.
Sebenarnya proses perebusan kedua ini bisa digantikan dengan hanya menyiramkan air panas mendidih pada kedelai tadi. Namun untuk memastikan tidak adanya bakteri lebih baik direbus saja.
Setelah airnya cukup dingin kedelai diangkat dan ditiriskan kemudian simpan kedelai secara tipis dan merata diatas tampah atau tempat yang disediakan.
5. Peragian
Inilah bagian yang paling penting dan paling menentukan berhasil tidaknya kita dalam membuat tempe. Pada proses peragian ini merupakan proses fermentasi kedelai menjadi tempe.
Peragian dilakkan jika kedelai sudah mulai mengeringan dalam kondisi hangat. Jika terlalu panas ragi tidak akan bekerja dan jika terlalu dingin ragi bekerja tidak maksimal.
Ragi yang dibutuhkan untuk membuat tempe ini kira-kira 2% dari jumlah kedelai yang dimasak. Tapi hal ini juga tergantung pada suhu udara. Sebagai contoh jika suhu udara normal untuk 100 kg kedelai dibutuhkan 7 sendok makan ragi, namun jika suhu udara dingin perlu lebih banyak.
Peragian ini dilakukan dengan menaburkan ragi secara merata, kemudian kedelai diaduk-aduk hingga ragi bener-benar merata.
6. Pembungkusan
Tahap selanjutnya adalah pembungkusan kedelai yang sudah diberi ragi. Pembungkusan bisa dengan media dau pisa atau plastik dan lain lain.
Untuk pembungkusan dalam plastik atau daun maka perlu dikasih lubang udara supaya kapang ragi mendapatkan udara selama fermetasi.
7. Pemeraman
Langkah selanjutnya adalah pemeraman yaitu penyimpanan kedelai yang sudah dibungkus dalam suhu kamar atau suhu udara yang hangat agar proses fermentasi berjalan efektif. Proses ini membutuhkaan waktu sekitar sehari semalam atau 24 jam. Setelah proses pemeraman tahap akhir adalah tempe yang sudah diperam diangin anginkan atau diberi udara bebas. Setelah diangin anginkan maka tempe siap diolah ataupu dipasarkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar